Belakangan, layar kaca televisi banyak menampilkan wajah public figure yang tak layak untuk jadi teladan, justru the bad public figure. Seperti halnya tokoh politik, ang lebih mencerminkan sisi buruk dengan watak korupsi dan nepotismenya daripada sisi positifnya.
Namun, disatu waktu pula, terdapat tokoh dunia yang muncul menawarkan keteladanan super kepada masyarakat dunia, dialah Jack Ma, seorang milyarder yang mewakafkan –mengabdikan- dirinya untuk memotivasi para generasi dunia untuk bergerak maju mengubah dunia dengan kreatifitas dan opmistis diri.
Ada dua figure kontradiktif menghiasi layar kaca media informasi masyarakat saat ini. Dunia serasa berubah begitu cepat. Disaat satu sisi kekecewaan dan kemarahan meletup, disaat itu pula kekaguman dan pujian menghias perasaan manusia.
Jack ma tidak hanya memotivasi saat ini dan kepentingan ini, dia justru mengajak, menggenjot mindset para generasi (the young people) untuk berpikir what will to do at the future. What changes world in the next century? It must be planned at the moment..right now. That’s all a priceless lesson gotten from the man of the year I like most, I follow most, I fans ever. While I was in sadness, in a disappointment, he came recharged my dream. He is absolutely china’s person. But, he stands for all people of the world. How wonderfull man he is.
Tuhan hadir menyajikan sisi postif dan negative, tinggal bagaimana hambanya memilih mana yang sesuai dengan harapannya.
Mindset adalah hal terpenting dalam worldview tiap individu. Serta memegang peranan penting bagi tonggak kesusksesan manusia.
Perkenalanku dengan sosok Jack Ma adalah pada akhir tahun 2017, tepatnya bulan Desember, saat aku sedang berada di puncak “stress” dengan tekanan pekerjaan kantor dan rutinitas keseharianku yang serasa tak memiliki “ruh” dan “spirit”.
Awal perkenalanku adalah semenjak ada sharing video seorang kawan di WA aaaGroup tentang motivasi Jack Ma. Kata-katanya serasa membakar jiwaku. Sungguh Ia bagiku tidak hanya sebagai orang Sukses dan orang Terkaya Cina abad ini yang sebatas diminta tips dan rahasia kesuksesannya. Tapi Ia memang berdiri dihadapan para audiensnya murni untuk menyebarkan “virus” semangat dan no Complain over a live. Dia menumpahkan segala rahasia kesuksesannya untuk semua orang, tak terkecuali. Kalimatnya menyiratkan ketulusan dan keinginan besar akan tumbuh generasi penerus yang lebih hebat darinya.
Saat mengajar siswa-mahasiswa, bukanlah membuat mereka BAHAGIA yang menjadi sasarnmu. Senang atau bahagia dengan mata kuliahmu, senang dirimu, sennag regulasimu dan lain-lain. Tapi poin utamamu adalah, “Bagaimana membuat mereka BERPIKIR”. Karena MINDSET itu harus diarahkan. Dan betapa banyak gagasan-gagasan berharga muncul di detik-detik kau mengasah pikiranmu, itu salah satu ucapan Jack Ma yang membuka paradigm berpikirku. Menyontak kesadaranku.
Siti Maisaroh -Imay- 